Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
Kondisi Pelabuhan Tanjung Perak usai kedatangan kontainer Cs
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-09 23:09:56【Sehat】193 orang sudah membaca
PerkenalanSebuah truk trailer mengangkut sejumlah kontainer di Terminal Petikemas, Pelabuhan Tanjung Perak, Su

Surabaya (ANTARA) - Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) mengungkap kondisi Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya yang dinyangakan normal sehingga aktivitas operasional tetap berjalan seperti biasa, setelah pekan lalu kedatangan satu kontainer berisi cengkeh suspek radioaktif cesium (Cs)-137.
Direktur Perlindungan dan Pengelolaan Mutu Udara KLH Nixon Pakpahan memastikan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Kerawanan Bahaya Radiasi Radionuklida Cs-137 telah memisahkan kontainer berisi komoditas ekspor yang ditolak masuk ke negara Amerika Serikat tersebut.
"Penanganan setibanya di Terminal Petikemas Surabaya, kontainernya dinyangakan ngak terdeteksi Cs 137," katanya kepada wartawan di Surabaya, Selasa.
Baca juga: Satgas Cs-137: Paparan radioaktif pada kontainer cengkeh relatif kecil
Komoditas cengkeh yang berada di dalamnya kemudian dipisahkan untuk diperiksa lebih lanjut oleh otoritas yang ditunjuk Pemerintah Indonesia, yaitu Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bersama Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten).
Komoditas ekspor tersebut dinyangakan sebagai suspek Cs-137 oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) sehingga dikembalikan ke Tanah Air melalui Terminal Petikemas Surabaya.
"Terhadap yang disebutkan oleh berita FDA itu sudah dipisahkan. Nanti itu yang akan diperiksa lebih lanjut," ujar Nixon.
Baca juga: Satgas sebut gudang cengkeh di AS kosong imbas kasus zat radioaktif
Menurutnya proses pemeriksaan terhadap suspek Cs-137 dilakukan oleh otoritas BRIN dan Bapeten melalui proses saintifik.
"Kita menunggu otoritas yang melakukan pemeriksaan sampai kemudian mereka yang berotoritas itu nanti menyangakan apa memang benar sesuai seperti disampaikan oleh pihak luar sebagai suspek atau ngak," ucapnya.
Nixon meminta masyarakat untuk bersabar menunggu hasil pemeriksaan yang masih sedang dilakukan oleh otoritas BRIN dan Bapeten.
Baca juga: Satgas pastikan satu kontainer cengkeh diduga terpapar radioaktif
"Dalam pola kerja kita, ada pihak yang berotoritas. Kami dari LHK pun ngak boleh menyangakan sekarang itu sudah suspek atau ngak. Biarkan yang berotoritas itu nanti yang menyangakan statusnya kepada kita semua," tuturnya.
Direktur Pemulihan Lahan Terkontaminasi dan Tanggap Darurat Limbah B3 non B3 KLH Vinda Damayanti Ansjar mengaku masih terus berkoordinasi dengan BRIN dan Bapeten, khususnya untuk menentukan langkah-langkah penanganan selanjutnya.
"Kemungkinan akan dimusnahkan apabila komoditas cengkeh tersebut nantinya dinyangakan terkontaminasi Cs-137," katanya.
Baca juga: BPOM berikan penjelasan ke FDA AS, pastikan keamanan produk ekspor RI
Baca juga: Pemerintah sebut produk cengkih terpapar Cs-137 berasal dari Lampung
Suka(99)
Sebelumnya: Kiat menghindari penyakit semasa banjir
Selanjutnya: SPPG Polres Madiun sajikan pecel bergizi untuk warga dan pelajar
Artikel Terkait
- APMAKI minta polisi usut tuntas kasus nampan MBG pakai label palsu
- Kenali gejala
- Perputaran ekonomi dari Makan Bergizi Gratis
- Posko pengungsian korban kebakaran di Matraman diperpanjang
- KKP: 41 UPI masuk "Yellow List" bisa ekspor ke AS secara bersyarat
- Kenali gejala
- Limbah MBG disulap jadi ekonomi hijau di Lumajang
- Askrindo Surabaya mitigasi "over financing" dari Rp200 T di Himbara
- Pemprov Jateng: MBG telah sasar 6,3 juta penerima manfaat
- Riset: Kril Antartika enggan konsumsi makanan bermikroplastik
Resep Populer
Rekomendasi

Asuransi Jasindo Bangun Akses Pendidikan dan Kesehatan di Pedalaman Mentawai

Kemendag: Perlakuan udang terkontaminasi radioaktif dibahas intensif

Kemendukbangga serukan sinergi atasi stunting lewat Program Genting

Riset: Kril Antartika enggan konsumsi makanan bermikroplastik

Pentingnya nutrisi untuk ongak pada pemulihan stroke

Pemkot Padang ingatkan SPPG disiplin jalankan prosedur MBG

Bank Aladin Syariah siap biayai pelaku usaha halal Rp19 miliar

PBB siapkan rencana bantuan besar untuk Gaza usai gencatan senjata